Kehidupan sehari-hari anak dengan down syndrome seringkali dianggap memerlukan ketergantungan yang tinggi pada orang lain. Namun, melalui penulisan naskah film ini, upaya dilakukan untuk merepresentasikan bahwa mereka juga mampu hidup mandiri. Dalam penelitian ini, elemen-elemen komunikasi dipertimbangkan sebagai fondasi penting dalam memahami proses komunikasi anak dengan down syndrome. Fokus diberikan pada bagaimana naskah film ini dapat menggambarkan kehidupan mandiri mereka. Terdapat korelasi erat antara penulisan naskah film, kemandirian anak dengan down syndrome, dan ilmu komunikasi. Penulisan naskah ini mencerminkan pentingnya komunikasi dalam memahami kehidupan anak dengan down syndrome, serta upaya untuk menyampaikan pesan tentang potensi mereka untuk mencapai kemandirian. Dalam konteks ini, penulisan naskah film bukan hanya sebagai bentuk karya seni, tetapi juga sebagai media komunikasi yang kuat untuk menyampaikan pesan-pesan tentang kemandirian anak dengan down syndrome kepada masyarakat. Penulisan naskah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada keluarga dan masyarakat tentang potensi anak dengan down syndrome untuk mencapai kemandirian. Selain itu, naskah ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi anak-anak tersebut serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kehidupan mereka. Dengan demikian, penulisan naskah ini memiliki manfaat akademis sebagai sumber inspirasi bagi penelitian dan studi lanjut tentang anak dengan down syndrome, serta manfaat praktis dalam meningkatkan kesadaran dan dukungan masyarakat terhadap mereka. Ruang lingkup penelitian ini mencakup pembahasan tentang anak dengan down syndrome, dengan penelitian utama berfokus pada anak-anak di Indonesia.

Kata kunci: Down Syndrome, Kehidupan Mandiri, Penulisan Naskah Film,
Komunikasi, Kemandirian Anak, Ilmu Komunikasi, Representasi, Inspirasi,
Motivasi, Kesadaran Masyarakat, Potensi Anak.